|
Life style modern mempunyai dampak yang besar terhadap kehidupan, baik relvansinya
terhadap pola berfikir maupun gaya berpakaian. Pakaian merupakan suatu
kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Dalam era modern
seperti sekarang, tidak ketinggalan bahwa cara berpakaian menjadi pusat
perhatian dalam berpenampilan bagi seseorang. Apalagi bagi para wanita,
mayoritas gaya berpakaian sangat penting (primer) sebagai suatu poin yang
menunjang untuk menunjukkan keeksotisan diri pribadi. Tidak mau ketinggalan
juga, para wanita muslimah juga mengikuti trend atau mode busana masa kini.
Trend pakaian muslimah yang marak pada akhir-akhir ini orang menyebutnya gamis.
Berdasarkan
etimologi kata gamis berasal dari bahasa Arab yaitu “qamish”,
artinya pakaian terusan dari bagian atas tubuh sampai pertengahan betis atau
mata kaki. Namun, kata qamish tersebut telah diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi gamis dan mengalami pergeseran makna. Dalam KBBI, gamis bermakna
kemeja, hal ini merujuk pada pakaian panjang ala Pakistan yaitu baju kemeja
yang panjangnya sampai ke paha atau lebih ke bawah sedikit. Sedangkan, pakaian
yang dikatakan qamish sering disebut jubah.
Pandangan
masyarakat luar, khususnya bagi para wanita di negeri ini telah memiliki perspektif
yang salah dan keluar dari kaedah bahasa yaitu pembakuan bahasa. Pengertian gamis diartikan mempunyai
kesamaan makna dan bahkan tidak jauh beda dengan jubah. Sebuah perspektif
bahwasanya gamis atau jubah adalah pakaian panjang yang panjangnya
sampai mata kaki yang berfungsi menutupi aurat. Padahal, proses penyerapan
dalam bahasa Indonesia mempunyai makna yang berbeda atau pergeseran makna. Gamis
dan jubah mempunyai ciri tersendiri yang dapat diidentifikasi berdasarkan model
atau panjang pakaian. Persamaan gamis dan jubah dilihat dari sudut pandang
pemakainya yaitu laki-laki.
Perspektif
yang tidak kalah menjadi problematika bahasa sekarang, adanya asumsi bahwa
gamis merupakan pakaian panjang yang dikenakan oleh seorang wanita. Sebagian
besar para muslimah berasumsi bahwa gamis merupakan pakaian bagi para muslimah.
Perspektif ini semakin marak dengan munculnya pakaian panjang berbagai macam
mode dan motif yang dikeluarkan oleh pihak produsen atau desainer. Perspektif
ini belum diketahui apa latar belakang yang menyebabkan asumsi tersebut familiar
di kalangan masyrakat atau para wanita muslimah sebagai pakaian muslimah. Padahal,
pakaian panjang yang dikenakan oleh para wanita sudah ada padanan kata-nya
yaitu longdres. Dalam KBBI longdres adalah gaun panjang sampai menutupi mata
kaki. Kata longdres tidak terasa asing kita dengar, namun rujukan bagi
pemakaian kata longdres itu identik dengan pakaian panjang yang mewah dan
megah, tidak diiedentikkan dengan pakaian panjang muslimah. Jadi, problema
bahasa tersebut diakibatkan sebuah perspektif yang mendominasi pemahaman
masyarakat berdasarkan konvensi voting, meskipun pada dasarnya adalah salah
tafsir dan tidak mengetahui makna yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar