BAB 1. PENDAHULUAN
Genre
sastra dibagi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu sastra nonimajinatif
dan sastra imajinatif. Namun, secara umum membuat pembagian genre sastra hanya
terpusat pada sastra imajinatif, yaitu prosa, puisi dan drama. Salah satu karya
prosa (fiksi) adalah novelet. Novelet adalah cerita berbentuk prosa yang
panjangnya diantara novel dan cerita pendek. Isi atau konflik dalam novelet ini
tidak sekompleks novel. Menurut Tarigan (dalam Maslikatin, 2007:17) panjang
novelet berkisar 10.000 sampai 35.000 kata. Setiap karya sastra (sastra
imajinatif) merupakan karya estetis yang memiliki fungsi untuk menghibur,
memberi kenikmatan emosional dan intelektual. Karya sastra dianggap baik
apabila memberi manfaat kepada pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Wellek
dan Warren (dalam Maslikatin, 2007:3) bahwa hakikat sastra adalah dulte et
utile, menyenangkan dan berguna.
Penilaian
terhadap karya sastra terdapat ruang lingkup ilmu kajian yang disebut kritik
sastra. Kritik sastra merupakan ilmu yang menyelidiki karya sastra dan memberi
pertimbangan bernilai atau tidaknya suatu hasil sastra. Menurut Tarigan (dalam
Maslikatin, 2007:8) bahwa kritik sastra sebagai pengamatan yang teliti,
perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik buruknya
kualitas, nilai, dan kebenaran sesuatu. Ahli-ahli sastra mempunyai pandangan
yang berbeda terhadap definisi kritik sastra. Namun, dapat ditarik poin pokok
dari kritik sastra adalah penilaian terhadap mutu baik dan buruk suatu karya
sastra. Penilaian karya sastra tersebut dapat dilihat dari sudut pandang atau
ukuran yang ingin dikaji kritikus. Dalam
memberi penilaian (mengkritisi) sebuah karya sastra dapat dilakukan dengan
beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan dalam kritik sastra yaitu pendekatan
pragmatik.
Pendekatan
pragmatik adalah pendekatan yang menitikberatkan pada sastra yang dapat memberi
kesenangan dan faedah bagi pembaca. Pendekatan ini menggabungkan antara unsur
penglipur lara dengan unsur didaktik. Oleh karena itu, penulis berminat ingin
mengkritisi sebuah novelet yang berjudul Takbir Cinta Zahrana karya
Habiburrahman El Shirazy dengan pendekatan prgamatik. Novelet Takbir Cinta
Zahrana menceritakan sebuah petualangan Zahrana dalam mendapatkan jodoh yang
dia inginkan. Sejauh mana novel Takbir Cinta Zahrana memberikan manfaat dan
pesan yang ingin disampaikan pengarang terhadap pembaca.
BAB 2. PEMBAHASAN
Novelet
Takbir cinta Zahrana merupakan salah satu novelet pembangun jiwa yang hasilkan
oleh Habiburrahman El Shirazy. Novelet ini menceritakan seorang perempuan yang
berhasil mengejar kariernya di dunia pendidikan atau akademik. Perempuan itu
sebut saja Dewi Zahrana. Ia berhasil meraih gelar master teknik disebuah
institut teknologi di negeri ini. Zahrana dipercaya menjadi pengajar tetap di
universitas swasta di Semarang, Jawa Tengah. Segala penghargaan dan pujian ia
dapatkan dari berbgai kalangan keluarga, dosen mahasiswa bahkan para
tetangganya. Bagi perempuan seusianya nyaris tak ada yang kurang satu apapun.
Namun, ada satu hal yang menjadi problema yang boleh dianggap tragis yaitu ia
belum menemukan jodohnya.
Sewaktu
masih duduk diperkuliahan S1 banyak laki-laki yang menawarkan diri untuk
menjadi calon suaminya. Namun, pada saat itu Zahrana tidak terlintas pikiran
untuk menikah, bahkan dia sangat pemilih dan memandang remeh orang lain
(laki-laki) yang kariernya berada dilevel bawah seperti Gugun dan kakak Yuyun. Setelah
dia merasa usianya sudah cukup tua, dan waktunya sudah harus memiliki
pendamping hidup, dia dilamar oleh yaitu Pak Sukarrman (dekan tempatnya
mengajar). Namun, Zahrana menolak pinangan tersebut dengan alasan bahwa pak
Sukarman bukanlah laki-laki yang baik untuk menjadi imam baginya. Konflik yang
terjadi antara Zahrana dan Pak Sukarman membuahkan hasil pengunduran diri
Zahrana sebagai dosen di universitas tempatnya mengajar.
Tak
lama kemudian, Zahrana pun mendapat pekerjaan baru yaitu mengajar di sekolah
STM Al Falah di Demak. Zahrana tidak perlu beradaptasi secara intens, karena
sosok Zahrana banyak disukai oleh siswa-siswanya. Dalam lingkup pendidikan yang
baru tidak menghilangkan pikiran Zahrana tentang pendamping hidupnya, apalagi
orang tua Zahrana selalu menuntut Zahrana agar cepat menikah. Atas usulan sang
ayah Zahrana bersuam kepada pak kyai tempat ia mengajar di STM Al Falah.
Ternyata usahanya tidak sia-sia, pak kyai menjodohkan dia dengan Rahmad (alumni
pesantren Al Falah) dan pekerjaannya tukang keripik keliling. Setelah Zahrana
dipertemukan dengan Rahmad, tiga hari kemudian Zahrana pun mengambil keputusan
untuk menerima jodoh yang dipilihkan pak kyai tersebut. Dua minggu kemudian Zahrana dan Rahmad akan
melangsungkan pernikahannya. Namun, takdir berkata lain satu hari sebelum akad
nikahnya, malam harinya Zahrana mendengar berita bahwa calon suaminya telah
meninggal akibat kecelakaan atas siasat Pak Karman. Keesokan harinya, rencana
akad nikahnya menjadi hari belasungkawa atas meninggalnya pengantin laki-laki.
Zahrana menaruh curiga terhadap Pak Karman bahwa dialah yang berada dibalik
kematian calon suaminya. Beberapa bulan kemudian Pak Karman mendapatkan hukuman
setimpal dengan perbuatannya.
Pada
akhirnya, Zahrana bertemu dengan jodohnya yang tak lain adalah mahasiswanya
waktu di universitas swasta di Semarang yaitu Hasan. Hasan seorang pemuda yang
lebih muda empat tahun usianya dari Zahrana. Zahrana masih tidak habis pikir
apakah dia harus menerima pinangan dari Hasan. Zahrana pun menerima Hasan
dengan melihat keseriusan Hasan dan ibunya dengan mengajukan persyaratan. Persyaratan
tersebut adalah akad nikah yang akan dilangsungkan malam itu juga, Hasan dan
keluarga menerima persyaratan tersebut. Akad nikah Zahrana dan Hasan pun
berlangsung di sebuah masjid dekat dengan rumah Zahrana.
Ringkasan
di atas merupakan cuplikan dari novelet Takbir Cinta Zahrana, banyak manfaat
yang diperoleh setelah membaca novelet ini. Pertama, pesan yang saya dapatkan
adalah didikan akhlak perilaku sebagai manusia kita tidak boleh mempunyai
pandangan bahwa orang yang rendah itu selamanya rendah. Bagaimanapun kehidupan
di dunia ini bagaikan roda berputar, ada pasang surut kehidupan. Hal ini terlihat
dari kehidupan laki-laki yang hendak melamar Zahrana yaitu Gugun yang awalnya
dianggap tidak cerdas dan kerdil, sekarang Gugun sukses menjadi pengusaha cor
logam dan baja. Kehidupan manusia tidak bisa diprediksi hanya melihat satu saat
tertentu, tidak selamanya orang yang berada di bawah itu akan selalu di bawah.
Hidup manusia sudah mempunyai garis takdir masing-masing.
Kedua,
manfaat yang dapat saya ambil adalah setiap perbuatan pasti ada balasannya. Novelet
ini memberikan sebuah jalan penyerahan untuk menyadarkan pembaca bahwasanya setiap perbuatan baik atau
buruk akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Ada sebuah pribahasa yang sesuai
dengan makna di atas seperti siapa yang menabur benih, maka ia akan menuai
hasilnya. Maksud dari pribahasa tersebut adalah apabila kita berbuatan
kejelekan, maka kita akan mendapatkan balasan yang lebih jelek, begitupun
sebaliknya. Novelet ini secara tidak langsung bergerak sebagai media perantara
yaitu kontrol atau kendali bagi pembaca supaya lebih berhati-hati dalam
melakukan perbuatan, karena setiap perbuatan ada konsenuensi yang diterima.
Secara
garis besar novelet Takbir Cinta Zahrana adalah novelet yang baik dengan beberapa
manfaat yang saya dapatkan. Ketiga, secara garis besar novelet ini merupakan
novelet pembangun jiwa. Dalam novelet ini, diajarkan agar kita harus bersabar,
tidak putus asa, keyakinan dengan prinsip-prinsip agama. Sebuah cita-cita
apabila diraih dengan jalan kesabaran, disertai dengan usaha yang maksimal,
meminta petunjuk kepada Yangkuasa, nantinya pasti akan membuahkan hasil yang baik.
Membangun diri dengan sifat penyabar tentunya tidak mudah, terkadang orang
cenderung lebih menonjolkan emosinya dalam bertindak. Hal inilah yang diajarkan
dalam novel ini yang direpresentasikan lewat tokoh Zahrana yang berusaha sabar
dan tegar dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya. Keinginan dan usaha kerasnya
untuk mendapatkan jodoh, pada akhirnya dia dipertemukan dengan mantan
mahasiswanya sendiri.
Selain
itu, setiap karya sastra tentunya mempunyai timbal balik, apabila ada kelebihan
pasti ada kekurangan, ada baik pasti ada buruk. Dalam mengambil manfaat
tentunya adanya sebuah didikan yang harus dicontoh dan tidak harus dicontoh.
Dalam novelet ini, diulas seorang perempuan yang lebih mementingkan kariernya
di dunia akademik sehingga lupa akad kodratnya sebagai perempuan. Sebagai seorang
perempuan, boleh memiliki cita-cita setinggi langit. Namun, jalan kehidupan itu
harus seimbang antara karier dan pernikahan. Sebuah karier yang tinggi tidak
akan menjamin kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Setidaknya ini sebuah pelajaran
bagi pembaca, bahwa kita tidak boleh mengutamakan satu sisi kehidupan.
Pengarang juga hiperbol dalam memaparkan sisi kehidupan Zahrana yang sukses
meniti kariernya di akademik. Secara logika, kehidupan manusia itu tidak selalu
ada titik kulminasi tanpa ada tantangan yang ia hadapi. Namun, berbeda dengan
pemaparan tokoh Zahrana yang kehidupannya mencapai kesempurnaan baik karier dan
kepribadian yang dibanggakan setiap kalangan.
BAB 3. KESIMPULAN
Pada
hakikatnya, setiap karya sastra mempunyai eksistensi sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan pengarang kepada pembaca. Namun, setiap pengarang mempunyai
ciri khas dan warna tersendiri. Misalnya, pengarang Habiburrahman El Shirazy
seorang pengarang yang menganut aliran sastra islami. banyak karya-karya yang
kerap disapa kang Abik ini sebagian bercerita dengan setting Kairo. Hal
ini dilatarbelakangi kehidupan kang Abik yang menempuh pendidikan di Kota
Kairo. Namun, ada sebagian karyanya yang settingnya berada di Indonesia
seperti novelet Takbir Cinta Zahrana.
Novelet
ini memberikan banyak pelajaran berharga dalam seputar kehidupan. Mengajarkan
arti saling menghargai sesama manusia, tidak ada perbedaan yang mengikat
kelompok masyarakat tertentu. Tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, buruh
dan pejabat tinggi. Manfaat lain yang dapat dipetik dari membaca novelet ini
adalah setiap perbuatan pasti ada hukumannya. hal ini bisa menjadi kontrol sosial
terhadap pembaca, bahwa apabila dalam bertindak harus lebih hati-hati karena
setiap perbuatan ada konsekuensinya masing-masing.
Selain itu, nevelet ini sebuah
cerita yang isinya sebagai pembangun jiwa pembaca. membangun jiwa dan berbudi
pekerti yang baik, tidak lepas dari prinsip-prinsip agama. Agama mengajarkan
bahwa kita harus menjadi orang-orang yang sabar, tidak pernah putus asa, dan
yakin akan takdir Ilahi. Adapun sisi buruk dari novelet ini, sosok perempuan
yang lupa akan kodratnya, seorang perempuan yang lebih mementingkan karier dari
pada pernikahan. Pengarang juga hiperbol dalam menceritakan sosok Zahrana yang
sukses meniti kariernya dalam dunia akademik. Dalam kehidupan tentunya ada seni
hidup yang mewarnai perjalan hidup manusia.
Sumber:
_ _
_2011.Takbir Cinta Zahrana. http://www.rajaebookgratis.com/2011/01/takbir-cinta-zahrana.html.
[13 April 2012].
Maslikatin,
Titik. 2007. Kajian Sastra: Prosa, Puisi, Drama. Jember: Jember
University Press.
Semi,
Atar. 1986. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar