Minggu, 10 Juni 2012

Kritik Sastra: Takbir Cinta Zahrana

BAB 1. PENDAHULUAN


            Genre sastra dibagi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu sastra nonimajinatif dan sastra imajinatif. Namun, secara umum membuat pembagian genre sastra hanya terpusat pada sastra imajinatif, yaitu prosa, puisi dan drama. Salah satu karya prosa (fiksi) adalah novelet. Novelet adalah cerita berbentuk prosa yang panjangnya diantara novel dan cerita pendek. Isi atau konflik dalam novelet ini tidak sekompleks novel. Menurut Tarigan (dalam Maslikatin, 2007:17) panjang novelet berkisar 10.000 sampai 35.000 kata. Setiap karya sastra (sastra imajinatif) merupakan karya estetis yang memiliki fungsi untuk menghibur, memberi kenikmatan emosional dan intelektual. Karya sastra dianggap baik apabila memberi manfaat kepada pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Wellek dan Warren (dalam Maslikatin, 2007:3) bahwa hakikat sastra adalah dulte et utile, menyenangkan dan berguna.
            Penilaian terhadap karya sastra terdapat ruang lingkup ilmu kajian yang disebut kritik sastra. Kritik sastra merupakan ilmu yang menyelidiki karya sastra dan memberi pertimbangan bernilai atau tidaknya suatu hasil sastra. Menurut Tarigan (dalam Maslikatin, 2007:8) bahwa kritik sastra sebagai pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik buruknya kualitas, nilai, dan kebenaran sesuatu. Ahli-ahli sastra mempunyai pandangan yang berbeda terhadap definisi kritik sastra. Namun, dapat ditarik poin pokok dari kritik sastra adalah penilaian terhadap mutu baik dan buruk suatu karya sastra. Penilaian karya sastra tersebut dapat dilihat dari sudut pandang atau ukuran yang ingin dikaji kritikus.  Dalam memberi penilaian (mengkritisi) sebuah karya sastra dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan dalam kritik sastra yaitu pendekatan pragmatik.
            Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang menitikberatkan pada sastra yang dapat memberi kesenangan dan faedah bagi pembaca. Pendekatan ini menggabungkan antara unsur penglipur lara dengan unsur didaktik. Oleh karena itu, penulis berminat ingin mengkritisi sebuah novelet yang berjudul Takbir Cinta Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy dengan pendekatan prgamatik. Novelet Takbir Cinta Zahrana menceritakan sebuah petualangan Zahrana dalam mendapatkan jodoh yang dia inginkan. Sejauh mana novel Takbir Cinta Zahrana memberikan manfaat dan pesan yang ingin disampaikan pengarang terhadap pembaca.

BAB 2. PEMBAHASAN


            Novelet Takbir cinta Zahrana merupakan salah satu novelet pembangun jiwa yang hasilkan oleh Habiburrahman El Shirazy. Novelet ini menceritakan seorang perempuan yang berhasil mengejar kariernya di dunia pendidikan atau akademik. Perempuan itu sebut saja Dewi Zahrana. Ia berhasil meraih gelar master teknik disebuah institut teknologi di negeri ini. Zahrana dipercaya menjadi pengajar tetap di universitas swasta di Semarang, Jawa Tengah. Segala penghargaan dan pujian ia dapatkan dari berbgai kalangan keluarga, dosen mahasiswa bahkan para tetangganya. Bagi perempuan seusianya nyaris tak ada yang kurang satu apapun. Namun, ada satu hal yang menjadi problema yang boleh dianggap tragis yaitu ia belum menemukan jodohnya.
            Sewaktu masih duduk diperkuliahan S1 banyak laki-laki yang menawarkan diri untuk menjadi calon suaminya. Namun, pada saat itu Zahrana tidak terlintas pikiran untuk menikah, bahkan dia sangat pemilih dan memandang remeh orang lain (laki-laki) yang kariernya berada dilevel bawah seperti Gugun dan kakak Yuyun. Setelah dia merasa usianya sudah cukup tua, dan waktunya sudah harus memiliki pendamping hidup, dia dilamar oleh yaitu Pak Sukarrman (dekan tempatnya mengajar). Namun, Zahrana menolak pinangan tersebut dengan alasan bahwa pak Sukarman bukanlah laki-laki yang baik untuk menjadi imam baginya. Konflik yang terjadi antara Zahrana dan Pak Sukarman membuahkan hasil pengunduran diri Zahrana sebagai dosen di universitas tempatnya mengajar.
            Tak lama kemudian, Zahrana pun mendapat pekerjaan baru yaitu mengajar di sekolah STM Al Falah di Demak. Zahrana tidak perlu beradaptasi secara intens, karena sosok Zahrana banyak disukai oleh siswa-siswanya. Dalam lingkup pendidikan yang baru tidak menghilangkan pikiran Zahrana tentang pendamping hidupnya, apalagi orang tua Zahrana selalu menuntut Zahrana agar cepat menikah. Atas usulan sang ayah Zahrana bersuam kepada pak kyai tempat ia mengajar di STM Al Falah. Ternyata usahanya tidak sia-sia, pak kyai menjodohkan dia dengan Rahmad (alumni pesantren Al Falah) dan pekerjaannya tukang keripik keliling. Setelah Zahrana dipertemukan dengan Rahmad, tiga hari kemudian Zahrana pun mengambil keputusan untuk menerima jodoh yang dipilihkan pak kyai tersebut.  Dua minggu kemudian Zahrana dan Rahmad akan melangsungkan pernikahannya. Namun, takdir berkata lain satu hari sebelum akad nikahnya, malam harinya Zahrana mendengar berita bahwa calon suaminya telah meninggal akibat kecelakaan atas siasat Pak Karman. Keesokan harinya, rencana akad nikahnya menjadi hari belasungkawa atas meninggalnya pengantin laki-laki. Zahrana menaruh curiga terhadap Pak Karman bahwa dialah yang berada dibalik kematian calon suaminya. Beberapa bulan kemudian Pak Karman mendapatkan hukuman setimpal dengan perbuatannya.
            Pada akhirnya, Zahrana bertemu dengan jodohnya yang tak lain adalah mahasiswanya waktu di universitas swasta di Semarang yaitu Hasan. Hasan seorang pemuda yang lebih muda empat tahun usianya dari Zahrana. Zahrana masih tidak habis pikir apakah dia harus menerima pinangan dari Hasan. Zahrana pun menerima Hasan dengan melihat keseriusan Hasan dan ibunya dengan mengajukan persyaratan. Persyaratan tersebut adalah akad nikah yang akan dilangsungkan malam itu juga, Hasan dan keluarga menerima persyaratan tersebut. Akad nikah Zahrana dan Hasan pun berlangsung di sebuah masjid dekat dengan rumah Zahrana.
            Ringkasan di atas merupakan cuplikan dari novelet Takbir Cinta Zahrana, banyak manfaat yang diperoleh setelah membaca novelet ini. Pertama, pesan yang saya dapatkan adalah didikan akhlak perilaku sebagai manusia kita tidak boleh mempunyai pandangan bahwa orang yang rendah itu selamanya rendah. Bagaimanapun kehidupan di dunia ini bagaikan roda berputar, ada pasang surut kehidupan. Hal ini terlihat dari kehidupan laki-laki yang hendak melamar Zahrana yaitu Gugun yang awalnya dianggap tidak cerdas dan kerdil, sekarang Gugun sukses menjadi pengusaha cor logam dan baja. Kehidupan manusia tidak bisa diprediksi hanya melihat satu saat tertentu, tidak selamanya orang yang berada di bawah itu akan selalu di bawah. Hidup manusia sudah mempunyai garis takdir masing-masing.
Kedua, manfaat yang dapat saya ambil adalah setiap perbuatan pasti ada balasannya. Novelet ini memberikan sebuah jalan penyerahan untuk menyadarkan  pembaca bahwasanya setiap perbuatan baik atau buruk akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Ada sebuah pribahasa yang sesuai dengan makna di atas seperti siapa yang menabur benih, maka ia akan menuai hasilnya. Maksud dari pribahasa tersebut adalah apabila kita berbuatan kejelekan, maka kita akan mendapatkan balasan yang lebih jelek, begitupun sebaliknya. Novelet ini secara tidak langsung bergerak sebagai media perantara yaitu kontrol atau kendali bagi pembaca supaya lebih berhati-hati dalam melakukan perbuatan, karena setiap perbuatan ada konsenuensi yang diterima.
Secara garis besar novelet Takbir Cinta Zahrana adalah novelet yang baik dengan beberapa manfaat yang saya dapatkan. Ketiga, secara garis besar novelet ini merupakan novelet pembangun jiwa. Dalam novelet ini, diajarkan agar kita harus bersabar, tidak putus asa, keyakinan dengan prinsip-prinsip agama. Sebuah cita-cita apabila diraih dengan jalan kesabaran, disertai dengan usaha yang maksimal, meminta petunjuk kepada Yangkuasa, nantinya pasti akan membuahkan hasil yang baik. Membangun diri dengan sifat penyabar tentunya tidak mudah, terkadang orang cenderung lebih menonjolkan emosinya dalam bertindak. Hal inilah yang diajarkan dalam novel ini yang direpresentasikan lewat tokoh Zahrana yang berusaha sabar dan tegar dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya. Keinginan dan usaha kerasnya untuk mendapatkan jodoh, pada akhirnya dia dipertemukan dengan mantan mahasiswanya sendiri.
Selain itu, setiap karya sastra tentunya mempunyai timbal balik, apabila ada kelebihan pasti ada kekurangan, ada baik pasti ada buruk. Dalam mengambil manfaat tentunya adanya sebuah didikan yang harus dicontoh dan tidak harus dicontoh. Dalam novelet ini, diulas seorang perempuan yang lebih mementingkan kariernya di dunia akademik sehingga lupa akad kodratnya sebagai perempuan. Sebagai seorang perempuan, boleh memiliki cita-cita setinggi langit. Namun, jalan kehidupan itu harus seimbang antara karier dan pernikahan. Sebuah karier yang tinggi tidak akan menjamin kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Setidaknya ini sebuah pelajaran bagi pembaca, bahwa kita tidak boleh mengutamakan satu sisi kehidupan. Pengarang juga hiperbol dalam memaparkan sisi kehidupan Zahrana yang sukses meniti kariernya di akademik. Secara logika, kehidupan manusia itu tidak selalu ada titik kulminasi tanpa ada tantangan yang ia hadapi. Namun, berbeda dengan pemaparan tokoh Zahrana yang kehidupannya mencapai kesempurnaan baik karier dan kepribadian yang dibanggakan setiap kalangan.

BAB 3. KESIMPULAN

            Pada hakikatnya, setiap karya sastra mempunyai eksistensi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan pengarang kepada pembaca. Namun, setiap pengarang mempunyai ciri khas dan warna tersendiri. Misalnya, pengarang Habiburrahman El Shirazy seorang pengarang yang menganut aliran sastra islami. banyak karya-karya yang kerap disapa kang Abik ini sebagian bercerita dengan setting Kairo. Hal ini dilatarbelakangi kehidupan kang Abik yang menempuh pendidikan di Kota Kairo. Namun, ada sebagian karyanya yang settingnya berada di Indonesia seperti novelet Takbir Cinta Zahrana.
            Novelet ini memberikan banyak pelajaran berharga dalam seputar kehidupan. Mengajarkan arti saling menghargai sesama manusia, tidak ada perbedaan yang mengikat kelompok masyarakat tertentu. Tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, buruh dan pejabat tinggi. Manfaat lain yang dapat dipetik dari membaca novelet ini adalah setiap perbuatan pasti ada hukumannya. hal ini bisa menjadi kontrol sosial terhadap pembaca, bahwa apabila dalam bertindak harus lebih hati-hati karena setiap perbuatan ada konsekuensinya masing-masing.
Selain itu, nevelet ini sebuah cerita yang isinya sebagai pembangun jiwa pembaca. membangun jiwa dan berbudi pekerti yang baik, tidak lepas dari prinsip-prinsip agama. Agama mengajarkan bahwa kita harus menjadi orang-orang yang sabar, tidak pernah putus asa, dan yakin akan takdir Ilahi. Adapun sisi buruk dari novelet ini, sosok perempuan yang lupa akan kodratnya, seorang perempuan yang lebih mementingkan karier dari pada pernikahan. Pengarang juga hiperbol dalam menceritakan sosok Zahrana yang sukses meniti kariernya dalam dunia akademik. Dalam kehidupan tentunya ada seni hidup yang mewarnai perjalan hidup manusia.

Sumber:
_ _ _2011.Takbir Cinta Zahrana. http://www.rajaebookgratis.com/2011/01/takbir-cinta-zahrana.html. [13 April 2012].
Maslikatin, Titik. 2007. Kajian Sastra: Prosa, Puisi, Drama. Jember: Jember University Press.
Semi, Atar. 1986. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar